Selaras merupakan program yang salah satunya membekali masyarakat dengan pengetahuan tentang penanganan bencana. Pada pelaksanaan SELARAS #2 2025, selain penyampaikan berupa materi juga dilakukan praktek langsung tentang penanganan bencana seperti latihan memadamkan api menggunakan APAR.
Materi disampaikan oleh dr. Yoyo Kusmianto sebagai Dokter Perusahaan di Pertamina EP Papua Field dengan materi tentang “Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD)” dan Nurhasan Hidayat sebagai Officer Emergency Response and risis Management (ERCM) PEP Papua Field yang membawakan materi terkait kesiapan menghadapi bencana serta pertolongan darurat.
Nurhasan Hidayat menyampaikan Sharing Knowledge mengenai “Teknik Pemadaman Api Menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan Fire Blanket”. Kedua materi tersebut diharapkan memperkuat kapasitas masyarakat agar lebih sigap dalam menghadapi kondisi darurat maupun bencana.
Kegiatan ini turut diisi dengan sambutan dari Fredik Yon Kurniawan, Officer Health mewakili Regional 4 Zona 14. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi antusiasme para peserta. “Kami berterima kasih atas partisipasi dan respons hangat masyarakat Malasigi. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam mendukung pengembangan kapasitas masyarakat agar mampu memberikan pertolongan pada korban dalam situasi gawat darurat, khususnya di kawasan wisata. Tentu, harapannya tidak ada kondisi darurat yang terjadi, namun kesiapan menjadi hal yang penting,” ujarnya.
Sementara itu dalam kesempatan terpisah, Field Manager Papua, Ardi, menegaskan bahwa SELARAS menjadi wujud nyata dukungan perusahaan terhadap peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Kampung Adat Malasigi. Menurutnya, dengan pendampingan yang tepat, masyarakat dapat memperoleh bekal pengetahuan yang bermanfaat dalam mendukung pengelolaan ekowisata yang lebih aman. Lebih jauh, inisiatif ini juga memperkuat peran masyarakat, termasuk pengelola ekowisata, sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi di Papua Barat Daya.
Program ini selaras dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), khususnya poin 3 – Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Good Health and Well-Being). Pelatihan BHD, misalnya, berkontribusi pada target 3.d: “Meningkatkan kapasitas semua negara, khususnya negara berkembang, untuk peringatan dini, pengurangan risiko, dan manajemen risiko kesehatan nasional dan global.