Penanaman pohon dihadiri oleh Wakil Menteri Kehutanan, Sulaiman Umar Siddiq; Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau; Wakil Walikota Sorong, Anshar Karim; Direktorat Jenderal PDASRHD, Dyah Murtiningsih; Kepala SKK Migas Pamalu, Mardianto. Sedangkan dari Pertamina dihadiri juga oleh Direktur 4 Pertamina EP, Muhamad Arifin; General Manager Zona 14, Dadang Soewargono beserta managemen lainnya.
Pelaksanaan penanaman pohon di Sorong berdasarkan kepada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 6698 Tahun 2024, sebagai bentuk kepatuhan atas Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan seluas 117,31 hektar yang digunakan untuk operasional migas oleh SKK Migas – PT Pertamina EP. Program ini akan berlangsung dalam jangka panjang hingga tahun 2028, mencakup tahapan pemeliharaan berkelanjutan dan pemantauan rutin.
Pertamina EP Papua Field melakukan penanaman sebanyak 110.000 bibit pohon di atas lahan seluas 130 hektar dengan pola tanam intensif dengan jumlah 625 pohon/hektar. Pohon yang ditanam terdiri dari 60% tanaman kayu berupa Merbau, Matoa, Linggua, Sengon dan 40% lainnya merupakan tanaman hasil hutan bukan kayu (HHBK) seperti Rambutan, Durian dan Pinang.
Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau, mengatakan selamat datang dan terima kasih atas kunjungan di Provinsi Papua Barat Daya. Kehadiran kita hari ini merupakan sebuah refleksi nyata dari semangat kolaborasi dalam menjaga kelestarian alam. Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pertamina EP atas pelaksanaan aksi penanaman 110.000 pohon. Semoga kegiatan mulia ini menjadi awal dari tradisi baik yang akan terus diwariskan kepada generasi mendatang, demi mewujudkan keberlanjutan lingkungan di tanah Papua.
Wamen Kehutanan Sulaiman Umar Siddiq mengatakan, "Saya mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada SKK Migas serta Pertamina EP Papua Field atas inisiatif luar biasa dalam menyelenggarakan aksi penanaman pohon hari ini. Kegiatan ini merupakan wujud nyata ikhtiar kita bersama dalam merawat dan melestarikan bumi. Di Kementerian Kehutanan, kami telah menetapkan rencana strategis (Renstra) tahun 2025 yang berfokus pada tiga aspek utama: ketahanan pangan, ketersediaan air, dan energi berkelanjutan. Aksi tanam pohon ini sangat sejalan dengan arah kebijakan tersebut", ujar Umar.
Direktur 4 Pertamina EP, Muhamad Arifin yang menyampaikan Perusahaan menjalankan aspek Environment, Sosial dan Governance melalui kegiatan penanaman pohon ini. "Kegiatan ini merupakan bentuk kepatuhan pelaksanaan kewajiban Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan. Namun tidak hanya itu, aspek sosial juga terbangun dengan kolaborasi perlibatan masyarakat dalam penanaman dan perawatan selama periode kewajiban yang berbasis pada keberlanjutan kelestarian lingkungan”, ujar Arifin.
Sebelumnya di tahun 2024, Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina telah melaksanakan program reboisasi lahan secara masif melalui entitas bisnis Pertamina EP Cepu di Kabupaten Blitar sebanyak 183.771 pohon dan Kabupaten Cianjur sebanyak 150.000 pohon. Hal ini dilaksanakan sebagai bagian dari pemenuhan kewajiban lingkungan yang diamanatkan oleh regulasi kehutanan nasional.