Sorong, Papua Barat – Komandan Kodim 1802/Sorong Letkol Inf Budiman,SE., M.I.Pol., MM memberikan pembekalan bagi personil Satuan BKO Kodim Persiapan Gel III, Kodam XVIII /KSR yang dilaksanakan di Aula serba guna Yonif R 762/VYS ,Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Klawayu, Distrik Sorong Timur ,Kota Sorong.Jumat (09/07/2021).
Pembekalan Komandan Kodim 1802/Sorong Letkol
Inf Budiman,SE., M.I.Pol., MM dan Kapolres Sorong Kota AKBP Ari Nyoto Setiawan,
S.IK, M.H bagi personil Satuan BKO Kodim Persiapan Gel III, Kodam XVIII /KSR
dengan materi Situasi Umum, Kondisi Strategis dan Potensi Wilayah Papua Barat
Dalam kesempatan tersebut Komandan Kodim
1802/Sorong Letkol Inf Budiman,SE., M.I.Pol., MM menyampaikan bahwa Papua Barat
(disingkat Pabar atau PB; dahulu Irian Jaya Barat) adalah sebuah provinsi
Indonesia yang terletak di ujung barat Pulau Papua. Wilayah Papua Barat
mencakup Semenanjung Domberai, Bomberai, Wondiwoi, serta Kepulauan Raja Ampat.
Ibukota Provinsi ini terletak di Manokwari dengan kota terbesarnya di Sorong.
Provinsi ini dimekarkan dari Provinsi Papua
melalui Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 ,pada awalnya pembentukan provinsi
ini mendapatkan penolakan dari masyarakat sehingga implementasi dari pemekaran
ini baru dilaksanakan melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2003[5][6].
walaupun pada 11 November 2004 Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa dasar hukum
pembentukan Provinsi Irian Jaya Barat sudah tidak memiliki kekuatan hukum yang
mengikat, namun keberadaan provinsi ini dinyatakan tetap sah.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 2007, nama Irian Jaya Barat diubah menjadi Papua Barat. Papua Barat
sebagai pemekaran dari Provinsi Papua merupakan provinsi yang memiliki status
otonomi khusus.
Dalam pelaksanakan tugas agar dapat
mempedomani serta mengamalkan Sapta marga dan Sumpah prajurit dan selalu
melaksanakan koordinasi dengan Satuan
samping sehingga dapat membantu dalam pelaksanaan tugas dengan baik.
Pelajari adat istiadat dan budaya serta
karakter masyarakat saat berada di daerah penugasan,lakukan upaya pendekatan
secara humanis dan bermartabat dan hindari tindakan dan segalah bentuk kegiatan
yang kontra produktif di daerah penugasan